Hanya menghitung detik
rasakan arah angin
setiap senja, hanya menunggu dan merana
begitu seterusnya
teredam amarah
tak bisa balik arah, jalan yang salah
tapi tuhan terus menuntun ku lewat tabirnya
berlari, ingin sekali...
tapi tak ada yang menunggu ku di ujung jalan
takut,
takut kau tak disana menyambut ku datang
kapan jemari ku kau rangkul, berlari diantara mereka yang tak pasti
bermimpi hingga pagi, dan pagi kembali.
Aceh Besar, 29 juni 2012
By : Yusi mayasari HR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar